
Kuba Gagal Mengamankan ke Final VNL 2025. Pada laga lanjutan di Gdańsk, Polandia, Kuba tampil di laga terakhir fase penyisihan VNL dengan peluang besar untuk lolos ke Final. Dengan enam kemenangan dan 20 poin, mereka hanya perlu satu kemenangan atas China untuk memastikan tempat di final turnamen yang berlangsung di Ningbo, China. Namun rencana itu gagal total. Dalam laga yang berlangsung dramatis, Kuba kalah tipis 2–3 (20‑25, 25‑23, 15‑25, 25‑22, 19‑17), dan kini nasib mereka tergantung hasil pertandingan lain. BERITA LAINNYA
China Tampil Gigih dan Sukses Bangkit
Tim Tiongkok tampil dengan tekad tinggi. Wang Bin memimpin serangan dengan mencetak 26 poin (24 kill, satu blok, satu ace), menjadi motor kemenangan China. Selain itu, kapten sekaligus opposite Jiang Chuan berkontribusi 13 poin (10 kill, dua blok, satu ace), menjaga tekanan sejak set pertama hingga akhir. Taktik serangan cepat dan konsistensi blok menjadi kunci dominasi di set penentu.
Marlon Yant Bersinar di Tengah Kekecewaan
Meski kalah, Marlon Yant menjadi sorotan utama Kuba dengan mencetak 31 poin (29 kill dan dua blok), performa individu paling gemilang di lapangan. Di sampingnya, kapten Miguel Ángel López menambah 17 poin (14 kill, dua blok, satu ace). Namun semangat juang penggawa Kuba tidak cukup untuk menahan momentum China.
Drama Set Penentu Mencekam: Kuba Gagal Mengamankan ke Final VNL 2025
Pertandingan diakhiri dalam lima set penuh ketegangan. Setelah saling kejar di set pertama dan set kedua, China mampu mendominasi set ketiga. Kuba kembali bangkit di set keempat, namun pada set kelima situasi berbalik di detik-detik akhir. China memanfaatkan beberapa kesalahan komunikatif Kuba dan meraih kemenangan tipis 19‑17.
Dengan hasil ini, Kuba tetap berada di peringkat keenam dengan enam kemenangan dan 20 poin. Namun mereka harus menunggu hasil laga Iran vs Bulgaria dan Slovenia vs Serbia untuk memastikan kelolosan ke Final.
Dampak Kekalahan dan Penantian Tegang
Pelatih Kuba Antonio Masso mengakui timnya “tidak cukup menekan” dalam fase krusial match point, sementara China bermain “fight for every point” sepanjang pertandingan. Kekalahan ini membuat Kuba kehilangan kendali atas nasibnya. Posisi 6 sementara belum aman dan tergantung hasil pesaing. Bila Iran atau Slovenia menang di laga mereka, Kuba bisa tergeser dan gagal lolos.
Statistik dan Posisi Klasemen Saat Ini: Kuba Gagal Mengamankan ke Final VNL 2025
Setelah laga ini, Kuba tetap pada enam kemenangan dan 20 poin, dengan selisih set ratio yang tipis dibanding pesaing seperti Iran (19 poin) dan Slovenia (17 poin plus satu laga tersisa). China, meski juara tuan rumah Final sudah otomatis, menutup fase penyisihan dengan tren positif.
Langkah Berikutnya bagi Kuba
Nasib tim Kuba kini penuh ketidakpastian. Mereka hanya bisa menyimpulkan kesiapan mental dan fisik tim menghadapi laga penentuan lain sambil menunggu hasil pertandingan Iran melawan Bulgaria dan Slovenia vs Serbia. Jika keduanya berakhir sesuai keinginan Kuba, jalan menuju Final akan terbuka. Namun, tim ini harus siap menghadapi kemungkinan terhenti di fase penyisihan.
Penutup: Kuba Gagal Mengamankan ke Final VNL 2025
Kekalahan Kuba 2‑3 dari China menegaskan bahwa dalam turnamen kompetisi seperti VNL, “margin for error” sangat tipis. Kemenangan bergantung pada detail, mulai dari servis hingga koordinasi blok. Penampilan individual cemerlang seperti Yant dan López jadi modal optimistis, tetapi perjalanan ke Final menuntut konsistensi tim di semua aspek. Kini, penantian panjang akan menentukan apakah mereka cukup beruntung menjalani babak berikutnya, atau harus pulang lebih awal.